Skip to main content

Ancaman Sampah Plastik

Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan kematian seekor Paus Sperma Physeter macrocephalus yang terdampar di perairan Pulau Kapota, Wakatobi. Kamatian seekor paus tersebut bukan hanya menyedot perhatian seluruh penggiat lingkungan, tetapi juga sukses meraup simpati rakyat se-Indonesia. Tambah lagi, dengan ditemukannya 5,9 kg sampah plastik pada lambung si paus mati. Lantas, teka-teki besar hadir. Apakah sampah plastik menjadi key factor "penyebab utama" atas kematian si paus?

Ilustrasi gambar: www.phys.org

Hemat saya, amat sulit untuk mengklaim secara dini bahwa plastik dengan bobot 5,9 kg per satuan bobot paus adalah faktor utama atas kematian si paus. Pasalnya tidak ada data, berapa rerata plastik dalam perut suatu biota yang dapat ditolerir dan tidak dapat ditolerir, sebelum kemudian mati. Etika sains sebagai sumber informasi akurat melarang siapapun untuk menjustifikasi suatu masalah tanpa data.

Terlebih tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa plastik lah penyebab utama kematiannya. Jadi, klaim atas matinya si Paus Sperma karena sampah plastik di Wakatobi itu, bagi saya hanyalah asumsi. Sebab kebenaran suatu asumsi/hipotsesis tidaklah mutlak. Artinya asumsi bisa bernilai benar, dan juga bisa bernilai salah.

Hanya saja, patut disayangkan karena plastik berada di dalam perut si Paus Sperma. Tempat plastik, ya, hanya di TPA bukan di perut biota laut, ataupun di dalam lambung manusia. 

Karenanya, fenomena ini harus dibaca sebagai ancaman. Bukan saja ancaman terhadap biota laut, tapi juga bagi manusia selaku konsumennya. Maka dari itu, manusia perlu memikirkan kembali penggunaan sampah plastik, termasuk pengelolaan sampahnya. Jika tidak, maka lambung manusia perlahan-lahan akan menyimpan plastik juga.

Hal ini sejalan dengan penelitian Rome et al. 2015, yg berjudul First evidence of presence of plastic debris in stomach of large pelagic fish in the Mediterranian telah mengungkapkan bahwa plastik juga terdapat pada lambung ikan-ikan pelagis besar seperti ikan tuna yang tertangkap di Laut Mediterrania.

Karena itu, plastik yang ada dalam tubuh ikan-ikan pelagis harus dibaca bukan sekadar ancaman bagi biota laut tapi juga sebagai ancaman nyata bagi manusia.

Dapatkah Anda bayangkan jika ikan pelagis kecil misalnya seperti ikan teri mengakumulasi mikro-plastik dalam tubuhnya, lalu manusia mengonsumsinya. Bukankah Itu sama saja artinya dengan memindahkan plastik dari tubuh ikan teri ke dalam tubuh manusia.

Lantas adakah yang tahu, berapa bobot plastik yang dapat ditolerir oleh tubuh manusia?

#Laut tanggung-jawab kita semua

Comments

Popular posts from this blog

Tempat Mengurus Surat Keterangan Sehat Jasmani di Kota Makassar

Makassar (14/01/2019)—Ada banyak tempat mengurus surat keterangan sehat Jasmani di Kota Makassar. Namun, pada hari ini, saya memilih untuk mengurusnya di BBLK, Dinas Kesehatan Kota Makassar. Photo credit: La Nane (dokumentasi pribadi) Saya memilih di sini, karena pelayanannya cukup baik dan super cepat.  Itu pengalaman saya, kemarin saat mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba untuk kelengkapan berkas CPNS. Photo credit: La Nane (dokumentasi pribadi) Baca Juga: Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Makassar. Saking cepatnya, untuk pengurusan surat keterangan sehat jasmani, hanya memakan waktu 10 menit saja. Tanpa perlu antri yang cukup lama seperti di Rumah Sakit Umum yang super antri panjang. Selain itu, pegawainya cukup cekatan dan ramah-ramah. Dari bagian depan, saat saya pertama datang. Saya ditanya sama pegawai bagian depan "Mau urus apa Mas?" "Oh, Urus Surat Keterangan Sehat Jasmani Pak" Jawabku. Petugas bagian depan lang

Cara Menggunakan ATM 77 Bank di Jepang

Penulis menyadari bahwa anda merupakan pengguna ATM pemula di Jepang, sehingga anda mencari informasi mengenai penggunaan ATM ini. Sebelum saya menjelaskan cara penggunaan ATM Bank 77, saya ingin mengatakan terimakasih, karena saya bisa membantu anda dalam menjelaskan cara menggunakan ATM. “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang memberi manfaat kepada sesamanya.”     – HR. Thabrani Sobat sekalian, perlu anda ketahui bahwa semua ATM Bank 77 yang ada di Jepang menggunakan bahasa Jepang alias “Nihonggo”. Karena itu sebelum anda mencoba menggunakan ATM yang anda miliki tersebut, Anda perlu menghafal huruf kanji di bawah ini. お預け入れ   :  Deposit (Memasukkan Uang) お引き出し   :  Withdrawal (Penarikan Uang) お振込み :  Transfer ke Rekening Lain お振り替え :  Transfer ke rekening lain milik sendiri (jika punya 2 rekening) 通長記入 :  Pencatatan di Buku Rekening (Mencetak Buku Rekening) 残高照会 :  Sisa uang (Mengecek Saldo) Semua tombol-tombol di atas

Cara Mengaktifkan LINE Pay di Jepang

LINE Pay adalah uang elektronik dari LINE chatting khusus untuk kamu yang tinggal di Jepang saja. Kegunaan LINE Pay hampir mirip dengan kartu kredit, karena bisa digunakan untuk berbelanja di Family Mart, LAWSON, 7Eleven, SEIYU dan semua toko yang menerima pembayaran elektronik dengan logo JCB. Bedanya kartu kredit dengan LINE Pay; kalau kartu kredit tagihan pembelian akan tertarik melalui akun rekening bank pemilik, sementara LINE Pay akan langsung mengurangi isi saldo. Jadi pastikan saldo LINE pay cukup sebelum membeli sesuatu. Lalu bagaimana cara mengaktifkan LINE Pay. 1. Masuk ke aplikasi LINE Chatting 2. Tekan ..... Lalu masuk/tekan menu LINE Pay  3. Jika anda sudah memiliki akun LINE pay,  Maka akan muncul sisa saldo uang elektronik anda. Namun  jika anda belum memiliki akun LINE pay, anda bisa mendaftar terlebih dahulu. Caranya tekan add Money, lalu pilih LAWSON Deposit 4. Setelah anda masuk ke LAWSON deposit, Klik link "Apply for a LINE deposit". S