Membaca adalah salah satu aktifitas yang amat menyenagkan bila Anda menggemarinya. Namun bisa juga menjadi sesuatu yang membosankan bila Anda sama sekali tidak menyukai aktifitas membaca. Pada dasarnya membaca adalah kebutuhan untuk mendapatkan informasi dari penulis atau narasumber perihal apa yang ingin disampaikan melalui sumber bacaan seperti artikel, jurnal, buku, atau surat kabar elektronik. Dengan demikian, kegiatan membaca yang konsisten. Sama artinya dengan upaya meremajakan informasi yang telah Anda miliki di kepala dengan informasi yang paling mutakhir. Sebab dalam urusan baca-membaca, bisa saja apa yang telah dibaca juga telah diupdate oleh penulisnya dengan revisi atau perbaikan dari berbagai kesalahan-keslahan pada cetakan pertama, ataukah hanya sekadar penambahan tulisan atas temuan-temuan baru yang mendukung ilmu sebelumnya. Karena itu, belajar tidak mengenal tanda titik. Kita harus terus membaca untuk meremajakan sumber-sumber informasi yang merupakan cikal bakal sumber inspirasi dan ide. Dengan ide yang yang segar, pasti lahir inovasi-inovasi yang segar pula.
Sumber foto: https://gaya.tempo.co |
Sekarang ini, aktifitas membaca semakin mudah dilakukan. Karena bacaan tersedia di mana pun kita berada melalui aplikasi smartphone yang kita genggam setiap hari. Kita bisa membaca buku di mana saja. Terlebih dengan dihadirkannya Aplikasi Perpustakaan RI—Ipusnas berbasis Android, Iphone dan PC, dengan jutaan buku-buku dan literatur berbahasa indonesia. Hal ini, tentu akan mempermudah kita untuk membaca buku, tanpa perlu mengeluarkan uang lagi untuk berbelanja di Gramedia.
Minat baca adalah tantangan yang baik bagi generasi muda, dan kita semua untuk menjawab kebutuhan, terutama kebutuhan meremajaan pikiran dan ide-ide segar dari bacaan. Tanpa membaca, kita akan tetap, bahkan tanpa henti akan mengkonsumsi mitos-mitos, fiksi, yang sudah berlumut dan berjenggot "ketuaan". Kita butuh literatur-literatur yang fresh, lagi segar, sezaman dengan kita menjalankan kehidupan saat ini. Karena itu, bahasa Indonesia perlu kita budayakan, bahasa lokal kita lestarikan dan bahasa asing perlu kita kuasai. Agar kita bisa membaca aneka pemikiran-pemikiran segar yang sedang bekembang secara lokal ataupun internasional.
Comments
Post a Comment