Skip to main content

Manfaat dari Menulis

Kebiasaan menulis kini mulai luntur. Kebanyakan dari kita lebih suka menghabiskan waktu untuk menonton YouTube, atau membuka media sosial yang sedang marak 10 tahun terakhir ini—seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, dan sejenisnya. Sementara itu, kebiasan menulis semakin terlupakan dan bahkan tertinggalkan. Tak heran, jika pertumbuhan laju internet di Indonesia, tidak dibarengi dengan meningkatnya budaya literasi (menulis dan membaca). Saat ini, kondisi minat baca di Indonesia sangat memprihatinkan. Berdasarkan hasil studi dari—Most Littered Nation in the World pada 2016 lalu, Indonesia berada pada peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat baca. Setingkat berada di bawah Thailand (59). Memprihatinkan bukan?
Sumber gambar: Google
Karena itu, saya mengajak kita semua untuk ikut andil dalam menumbuhkan budaya literasi di tanah air. Walaupun, sekadar menulis tulisan-tulisan pendek atau membaca bacaan-bacaan yang ringan. Bagi saya,  yang juga baru belajar menulis, menulis adalah budaya produktif dan memiliki banyak manfaat seperti— :

Meningkatkan Minat Baca
Ya, menulis sedikit-banyaknya, memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan minat baca. Mereka yang terbiasa dengan budaya tulis-menulis paling tidak juga memiliki kebiasaan membaca pada ragam karya literasi. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman, atau hasil membaca, kemudian dituangkan kembali dalam bentuk tulisan baru yang kontennya lebih seksi dan menarik untuk dibaca.

Melatih Berpikir
Meskipun menulis adalah aktifitas yang berhubungan dengan seni tangan—tetapi menulis adalah irisan dari olah pikir (otak) juga. Mereka yang terbiasa menulis akan mudah-mudah saja, untuk mengutarakan isi pikiran yang tidak ber-keteraturan dalam dunia ide—menjadi lebih rapi dalam bentuk tulisan yang rapi, kohesif, koheren dan komprehensif. Sehingga terasa enak dibaca, mengalir dan tak jarang menyentuh hati siapa pun yang membacanya. Namun kita yang baru mulai menulis. Tak jarang, tulisan kita terasa "kurang garam"—kurang terasa estetikanya karena tak mampu mengkanalisasi ide yang banyak di dalam kepala menjadi karya tulis yang spektakuler. Karena itu, kita harus senantiasa membiasakan diri untuk selalu belajar menulis agar bisa menyajikan tulisan yang berkualitas.

Meningkatkan Pengetahuan
Bukan menjadi rahasia lagi, bahwa mereka yang terbiasa dan dekat dengan budaya menulis, akan memiliki pengetahuan yang lebih luas ketimbang mereka yang jarang melakukannya. Bukan saja karena mendapat informasi dari buku bacaan yang mereka baca setiap hari. Tetapi juga melalui pencarian pribadi atas fakta-fakta yang belum terungkap. Entah melalui wawancara, riset atau observsi sendiri, dan kemudian dijadikan bahan tulisan dalam bentuk jurnal, buku, surat kabar atau blog.

Menambah Pertemanan
Manfaat ini, tak kalah penting dari yang saya tuliskan di atas bahwa menulis juga ternyata bisa menambah link—koneksi persahabatan para penulis dengan orang-orang di seluruh dunia. Terutama dengan mereka yang terinspirasi dengan tulisan-tulisan kita. Tak jarang melalui tulisan, si pembaca berkirim pesan atau sekadar komentar atas tulisan-tulisan si penulis. Dan pada suatu waktu, mereka dipertemukan satu sama lain. Hal ini pernah terjadi, pada saya. Saat saya berkunjung ke Universitas Brawijaya, saya bertemu dengan seseorang yang ternyata suka membaca tulisan-tulisan saya.

Comments

Popular posts from this blog

Asrama Mahasiswa Universitas Tohoku, di Kota Sendai

Kali ini, saya akan mengajak kamu mengenal asrama mahasiswa internasional Universitas Tohoku di kota Sendai.   Kamu tentu tahu, bahwa asrama adalah kebutuhan yang sangat penting jika kamu mengenyam pendidikan lanjutan di Universitas Tohoku nantinya. Jadi tak ada salahnya, jika kali ini—saya mengajak kamu untuk mengenal asrama yang dipunyai oleh Universitas Tohoku. Secara umum, asrama mahasiswa internasional ini, terletak di kota sendai. Namun, letaknya terdapat di beberapa lokasi (district) yang terpisah dan berbeda antara satu dan yang lainnya. Ada asrama yang terdapat di wilayah Sanjo, Katahira, dan wilayah Higasi ( eastern Sendai). Jenis atau tipe asrama yang disediakan oleh pihak kampus juga bermacam-macam. Ada tipe keluarga ( khusus yang sudah memiliki anak ), berpasanagan ( khusus pasangan baru dan belum memiliki anak ) dan yang belum menikah—single ( hitungannya; duda, janda, laki, cewe, dan yang sudah menikah tapi tidak membawa keluarga). Jadi setiap tipe ada jatahn...

Tempat Mengurus Surat Keterangan Sehat Jasmani di Kota Makassar

Makassar (14/01/2019)—Ada banyak tempat mengurus surat keterangan sehat Jasmani di Kota Makassar. Namun, pada hari ini, saya memilih untuk mengurusnya di BBLK, Dinas Kesehatan Kota Makassar. Photo credit: La Nane (dokumentasi pribadi) Saya memilih di sini, karena pelayanannya cukup baik dan super cepat.  Itu pengalaman saya, kemarin saat mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba untuk kelengkapan berkas CPNS. Photo credit: La Nane (dokumentasi pribadi) Baca Juga: Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Makassar. Saking cepatnya, untuk pengurusan surat keterangan sehat jasmani, hanya memakan waktu 10 menit saja. Tanpa perlu antri yang cukup lama seperti di Rumah Sakit Umum yang super antri panjang. Selain itu, pegawainya cukup cekatan dan ramah-ramah. Dari bagian depan, saat saya pertama datang. Saya ditanya sama pegawai bagian depan "Mau urus apa Mas?" "Oh, Urus Surat Keterangan Sehat Jasmani Pak" Jawabku. Petugas bagian depan lang...