Hidup
bukanlah seperti ilmu matematika. Tapi untuk menjalaninya butuh ilmu
matematika. Terutama ilmu bagi dan kurang yang perlu didalami—dengan menggunakan
hukum bagi dan kurang dari Allah SWT. Bahwa mereka yang berbagi (ilmu dan
harta) tidaklah akan berkurang, melainkan menambah pengetahuan dan harta itu
sendiri. Tanpa
perlu basa basi. Kali ini, saya akan langsung berbagi tulisan tentang cara mengelola
(meniadakan) uang koin dari dompet kamu. Bukan menghilangkan, apalagi dibuang. Melainkan disimpan dalam bentuk uang elektronik.
Berbicara soal uang koin kelihatannya sepele, tapi lama-kelamaan akan menjadi beban bagi kamu. Bukan apa-apanya, uang koin yang banyak akan menambah beban bawaan kamu saat bepergian. Bahkan beban uang koin, terbukti ampuh—bisa memeloroti celana kita. Ini pengalaman saya. Bayangkan kalau uang koin di dalam dompet banyak sekali dan ukuran celana kita agak kebesaran, jadinya merepotkan bukan? Sedikit-sedikit angkat celana. Kita terlihat seperti anak kecil jadinya, yang kemana-mana memegang celana—repot kan jadinya, apalagi kalau ada barang bawaan. Ujung-ujungnya, tangan kanan megang celana, sedang tangan kiri menangani tentengan. Hal ini, membuat cerita hidup kita jadi lucu atau bahkan yang lebih dari itu—seakan menurunkan derajat manusia.
Berbicara soal uang koin kelihatannya sepele, tapi lama-kelamaan akan menjadi beban bagi kamu. Bukan apa-apanya, uang koin yang banyak akan menambah beban bawaan kamu saat bepergian. Bahkan beban uang koin, terbukti ampuh—bisa memeloroti celana kita. Ini pengalaman saya. Bayangkan kalau uang koin di dalam dompet banyak sekali dan ukuran celana kita agak kebesaran, jadinya merepotkan bukan? Sedikit-sedikit angkat celana. Kita terlihat seperti anak kecil jadinya, yang kemana-mana memegang celana—repot kan jadinya, apalagi kalau ada barang bawaan. Ujung-ujungnya, tangan kanan megang celana, sedang tangan kiri menangani tentengan. Hal ini, membuat cerita hidup kita jadi lucu atau bahkan yang lebih dari itu—seakan menurunkan derajat manusia.
Lalu
adakah cara agar kita tidak bersentuhan dengan uang koin di Jepang. Jawabannya
adalah—Ya!
Dewasa
ini, hampir semua toko di Jepang, khususnya di kota Sendai telah menerima
pembayaran dengan uang elektronik secara luas (dimana-mana). Terutama uang
elektronik (prepaid card) dengan logo Visa, JCB, Suica, Pasmo, Nanaco, dan
sejenisnya. Apalagi kombini—convenience
store seperti Family Mart, Lawson, 7eleven, Sunkus yang selalu bersentuhan
dengan kebutuhan kita sehari-hari. Karena itu, tips utama dari saya agar terhindar
dari jebakan uang koin saat tinggal di Jepang adalah membayar segala tagihan
dengan uang elektronik. Ada banyak jenis uang elektronik yang ditawarkan di
Jepang. Namun saya sarankan agar membuat uang elektronik yang diterima secara
luas—dan jaringannya besar Misalnya Kartu Suica, atau Karu Prepaid berlogo
Visa, dan JCB. Namun disini—saya rekomendasikan untuk menggunakan kartu Suica
smilik JR (Japan Railway) ebagai uang elektronik.
Sebab,
kartu Suica milik JR ini, selain merupakan alat pembayaran tiket kereta saat
bepergian, saldonya juga bisa digunakan sebagai alat pembayaran bus kota,
subway, dan pembayaran di pusat perbelanjaan atau kombini di seluruh Jepang.
Jadi sangat cocok untuk kamu yang suka bepergian dan ingin meniadakan uang koin
karena terkesan merepotkan dan memberatkan. Belum lagi, bahaya uang koin yang
sering kali menggores layar handphone jika disimpan pada saku celana yang sama
karena ketidak telitian kita. Tentu kamu tak mau bukan jika elektronik
kesayanganmu dirusak oleh hal-hal sepele bukan? Itulah sebabnya tulisan ini
dihadirkan untukmu yang merasa memiliki masalah dengan hal ini.
Adapun
cara membuat kartu Suica (uang elektronik milik JR ini) sangatlah mudah. Kamu bisa membuatnya sendiri melalui mesin pembelian
tiket kereta JR. Mesin ticketing biasanya
ada di stasiun-stasiun keret JR dan tersedia dalam dua bahasa (bilingual) yaitu
bahasa Jepang dan bahasa Inggris. Karena itu, kamu tidak butuh keahlian bahasa
Jepang untuk membuat kartu Suica. Cukup ikuti langkah-langkah yang
diperintahkan oleh mesin ticketing JR.
Kartu Suica, langsung bisa kamu cetak saat itu juga, dan dalam hitungan
sekejap. Setelah membuat kartu Suica, pastikan kamu mengisi saldo yang cukup.
Dengan begitu, setelah dicetak kamu sudah bisa langsung menggunakannya sebagai
alat bayar elektronik. Untuk memantau, sisa saldo kartu Suica. Kamu bisa mengeceknya
melalui struk kuitansi pembayaran yang diberikan oleh toko tempat kamu membeli
terakhir. Sementara untuk mengisinya saldo, bisa kamu lakukan kembali di mesin ticketing kereta JR. Mudah bukan? Nah,
itulah tips mengurangi atau meniadakan uang koin dari dompet kita, selama
tinggal di Jepang semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment