Ada banyak hal dalam hidup ini, dimana kita sangat merendahkan diri kita. Motor berkecepatan 5000 Km/jam, tapi disetir hanya dengan kecepatan 1000 km/jam. Bukankah ini penghinaan atas potensi atau kapabilitas diri sendiri. Melemahkan kekuatan diri sendiri. Lalu menghina diri sendiri kalau otak kita dungu, bodoh tidak seberuntung mereka yang berkecepatan tinggi dalam menerima pelajaran, mendapatkan apa yang mereka mau. dll
Hidup ini, seperti balapan motor. Semua orang diberi kesempatan yang sama, kapasitas motor yang sama, hanaya kesempatan awal yang perlu dimanfaatkan. karena kita diberi kebebasan menjalani hidup sesuai dengan versi kita masing-masing.
Kita sering tidak menyadari, kalau cara pandang kita, sangat menentukan masa depan kita. Cara pandang kita akan menentukan kualitas hidup kita. karena itu, optimisme yang tinggi dibarengi kerja keras, maka sejatinya apapun yang kita hendaki akan dimudahkan oleh-Nya dan menjadi kenyataan.
Coba belajar dari sebuah cerita para pendahulu, yang telah hidup sukses di Zamannya. Apakah pemikir sekaliber Muhammad SAW, Einstein, dll tidak melewati proses belajar. Atau hanya sekedar berkeluyuran malam seperti kita saat ini....!
Saya selalu mengumpamakan kalau Otak kita tak ubahnya mobil Truk.
Kalau truknya dari Kota A menuju kota B memuat Buah Manggis,
Maka sudah sejatinya Sampai di Kota B akan menuang Manggis Pula, Bukan Apel dll.
Kalimat diatas menyiratkan kita bahwa, kita adalah apa yang kita pikirkan. Dan apa yang kita pikirkan itulah kita. Maka sangatlah rugi jika pikiran kita isinya hanya kotoran sapi, atau sekadar sampah saja, atau mainan tak berkelas yang harganya cuma 100 rupiah. Mestinya kita mengisinya dengan sesuatu yang berharga, seperti berlian atau emas.
Kita perlu menyadari pikiran kita sebab kita dibatasi oleh waktu.
Orang yang pikirannya dari awal adalah emas dan berlian, akan berbeda perilakunya dengan orang yang dari awalnya isi pikirannya adalah Ikan dan air.
Jika diberi kesempatan pada saat yang sama dengan sekantong plastik kresek, Maka Orang yang pikirannya berlian dan emas, akan mengisi plastiknya dengan emas dan berlian, sedangkan orang kedua juga jelas akan mengisi kreseknya dengan Ikan dan air saja.
Karena itu, mengubah masa depan, harus dimulai dari cara pandang. Ingin hidup kaya tapi diawali dengan cara pandang kaum biasa, maka sangat tidak sejalan kecepatannya. Kendati meski pun kecepatan kendaraan yang digunakan sudah mencapai kecepetan maksimum, maka kita juga sulit mengejar pengendara lainnya.
Namun andaikata, cara pandang kita sejalan dengan kecepatan kendaraan kita dalam mencapai tujuan, maka hidup ini, sudah sejatinya selalu berada pada posisi yang dirahmati Allah SWT. Kita pun akan lebih cepat menangkap peluang-peluang Rizki yang Allah SWT tebar di seluruh permukaan bumi ini.
Comments
Post a Comment