Foto penulis ketika sedang memasak di dapur |
Hidup hemat tidak berarti kikir atau pelit terhadap diri sendiri. Namun hemat disini dalam artian meminimalisir pengguanaan biaya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal yang paling banyak menghabiskan keuangan kita perbulan adalah kebutuhan makan, air, listrik, transportasi, dan kebutuhan komunikasi. Namun kali in saya ingin menguraikan tips hidup hemat untuk pengeluaran makanan saja.
Dalam sehari, kita menghabiskan biaya makan selama 3 kali. Karena itu, sangat tepat jika kita bisa hidup hemat dalam masalah makanan dengan cara masak sendiri. Di jepang harga makanan—jadi di supermarket biasanya paling murah 350 JPY. Bayangkan Jika dalam sehari kita jajan 3 kali maka total pengeluaran kita untuk makan saja sudah 1.050 JPY. Belum termasuk biaya minuman.
Karena itu, jika anda ingin meminimalisir pengeluaran biaya untuk makanan, Maka sebaiknya kamu masak sendiri. Setidaknya kamu memasak nasi sendiri dan membeli lauknya di supermarket seperti sepert atau kombini. Disana ada ikan goreng, ayam gorang dan aneka sayur-sayuran sebagai pelengkapnya. Biasanya harga ikan gorang di supermarket seperti SEIYU sangat terjangkau—murah. Cukup dengan mengoceh ¥108, kamu sudah bisa makan ikan goreng yang berkualitas tanpa perlu repot—untuk urusan masak.
Keuntungan lain, dari masak sendiri adalah kita bisa makan sepuasnya dengan harga yang lebih murah. Kita yang berasal dari indonesia, biasanya memiliki porsi makan yang banyak. Meski memang tergantung orang juga. Namun telah menjadi rahasia umum bahwa, kita memiliki porsi makan yang banyak. Sementara itu, di Jepang porsi makanan instan yang dijual di Supermarket sangat kecil dan terbatas. Sehingga bagi kamu yang porsi makannya banyak, tidak akan pernah merasa kenyang ketika jajan diluar.
Saya juga menyarankan, jika kamu hendak ke kampus dari pagi hingga malam, agar kiranya bisa membawa bekal dari rumah—"Bento". Persiapkan masakan dari rumah untuk 2 kali makan, atau seperlunya saja. Dengan demikian anda tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk makanan malam. Sementara untuk minuman, air putih tersebar dimana-mana. Sebab sistem pengelolaan air minum di Jepang cukup baik. Kita bisa mengkonsumsi air dari keran tanpa perlu dimasak terlebih dahulu. Karena itu, kamu cukup membawa botol minuman kosong kemanapun kamu pergi. Sehingga tidak ada pengeluaran tambahan untuk biaya minuman.
Keuntungan yang paling terasa setidaknya setelah selesai kuliah, kamu akan memiliki keahlian memasak. Coba dibayangkan, mungkin ketika kamu datang ke Sendai. Kamu tidak tahu cara masak-memasak. Mungkin baru pertama kali kamu memegang wajan penggorangan—sampai-sampai ada istilahnya bahwa masak air pun hangus, karena tidak tahu memasak.
Tentu hal ini, akan menjadi nilai plus untukmu, apalagi bagi seorang laki-laki, yang selain jago—secara akademik, namun juga bisa memasak. Cewe manakah yang tidak akan kelepek-kelepek. Sungguh bahagianya calon istri, jika mendapati seorang lelaki—suami yang pandai memasak.