Skip to main content

Buat Apa Sekolah, Sekolah Itu Menghabiskan Uang.


Saya sering mendengar kata "buat apa sekolah, sekolah itu menghabiskan uang" dilingkungan sekitarku. Maklum, kami yang hidup di kepulauan, mendapati kehidupan serba keterbatasan.  Dilingkungan saya mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan dan petani. Karenanya banyak orang tua selalu mengatakan kepada anak-anaknya yang kepengen sekolah "Buat Apa Sekolah, habisin uang saja, mending kamu melaut saja, dapat uang, terus bikin rumah dan menikah" Namun orang tuaku punya cara pandang yang berbeda dari yang lainnya. Meski ayahku juga seorang nelayan, dan ibuku juga seorang petani namun saya tidak pernah mendapati nasihat seperti itu. Padahal ayahku juga tidak pernah mengenyam pendidikan, jangankan SD, TK sekalipun tidak pernah. Begitupun dengan ibuku.

Namun ayahku menyadari, sekolah itu sangat penting. Sehingga selalu ada nasihat yang selalu ia sampaikan padaku sejak kecil. kamu harus sekolah, ...kamu harus lebih baik dari kami. Kami tidak bisa hidup mengikuti perkembangan zaman, sebab tidak mampu membaca dan menulis. Karenanya kamu harus belajar dengan baik.

Nasihat ini selalu tersimpan dalam benak. Meski melihat kondisi keluargaku yang juga selalu jatuh bangun dengan kondisi keuangan. Bagi ayahku mendapatkan uang dari kerja keras selama satu bulan 400.000 per bulan itu sudah cukup, Kami bisa makan seperti orang lainnya, makan dan bisa berbagi makanan hasil panen kebun kepada saudara-saudara kami.

Dari kecil, meskipun anak mami, yang satu-satunya laki-laki dikeluarga saya, tidak hidup dengan penuh manja seperti orang-orang lain. Sangat jarang aku mendapatkan uang saku untuk jajan diluar. Saya dibiasakan ibu untuk makan pagi. Sejak jam 3 ibuku sudah bangun memasak, lalu kami makan pagi jam 6. lalu saya berangkat ke sekolah dan kedua orang tuaku berangkat ke kebun. Namun, kehidupan batin saya lebih bahagia, karena ketika saya pulang ke rumah jam 1 siang, Ayah dan ibuku juga sudah pulang dari kebun. dan membawa hasil panen dan makan lagi, seperti tidak ada kekurangan dalam keluargaku dengan pendapatan sekecil itu.

Namun, setelah kuliah.....sangat terasa berat ayahku untuk menyekolahkanku ke luar daerah. Ayahku yang sudah tua merasa tidak mampu membayar SPPku. Tapi aku pun tidak, walaupun kondisi keuangan kelaurgaku hanya seadanya, keduanya tidak pernah berkata "Buat apa sekolah, sekolah menghabiskan uang". Ibuku hanya berkata, kita tidak punya uang untuk untuk kuliahmu, kenapa kamu harus jauh-jauh sekolah kata ibu. Sebab sebelum kelulusan SMA ibuku bertanya nanti setelah kamu lulus...kamu mau sekolah dimana ? saya bilang sama ibuku, " Saya mau ke Bali" mama. saya disana sepertinya lebih baik, nanti saya kuliah sambil kerja. Mamaku bertanya. Kamu mau kerja apa.....Kerja apa saja yang penting dapat uang buat sekolah saya. 
       Entah kenapa, ayahku dan ibuku hanya bertatapan saja, dan terdiam. sekan ada rasa sedih diwajah mereka ditutup-tutupi dari raut wajah mereka. Padahal aku bisa merasakan perasaan mereka, karena aku sangat dekat dengan ibuku. Rupanya mereka sangat takut jika harapanku bisa kuliah seperti teman-teman yang ayahnya PNS tidak terwujud.  Namun, allah menunjukan kemuliaanya bagi keluarga kami, sebelum kelulusan, saya ikut lomba cerdas cermat dan mendapat juara 1, saya mendapat hadiah yang terbilang besar waktu itu,  8 juta rupiah. Saya pulang dengan bahagia dari  Lalu aku memberi uang itu kepada ibuku agar ditabung buat kulaihku. Setelah mendekat kuliah, ibuku pun rela melepaskan ku untuk sekolah di Bali. Seakan hatiku juga sedih, ibuku tak sanggup melepasku. Karena setelah kepergianku, rumah saya akan terasa sepi. Kakak-kakak perempuanku ikut suami, tinggal di maluku utara. Ibuku sangat kuat, ia mampu membendung rasa sedihnya, hanya aku yang tidak bisa membendung rasa sedihku meninggalkan orang tuaku.

Lalu kutarik sebuah tas kecilku yang hanya bersisi 5 pasang baju dan sederet buku-buku kesayanganku yang bisa aku bawa ke tempat studi, buku-buku yg menjadi kesayangan saya adalah buku-buku bahasa inggris yang sempat ayahku belikan dengan tabungannya.

sebelum aku dilepas dengan kesedihan, Aku disuguhi makanan-makanan terenak yang pernah aku makan dirumah. Makan ayam dikampung saya, adalah makanan orang kaya, sebab makan ayam itu hanya dikonsumsi saat Awal ramadhan, Lebaran dan acara-acara pesta. Karenanya dirumah kami jarang makan ayam. Kala itu ibuku sendiri yang memasak makanan itu. Aku makan dengan lahap, dan ibuku tetap memberikan petua-petua menjalani hidup dinegeri orang nantinya. Yang masih aku ingat sampai sekarang adalah " Nanti kalau kamu sudah ditempat tujuan......belajar dengan baik. Jangan bermusuhan dengan tetanggamu, Anggap mereka saudaramu......Kalau kamu dipukul, jangan membalas. dan kalau ada orang berkelahi kamu tinggalkan tempat itu.

Dan jangan lupa juga sering telpon ibu. Aku hanya bisa menagis, mendengar nasihat-nasihat ibuku. Tapi ibuku beruapaya tegar, dan menghapus setiap tetesan air mataku. Sambil berkata, Tradisi kita, sangat tidak boleh orang yang akan berangkat sambil menangis, pemali kata ibuku.Ttenagkan dirimu dan hapuslah air matamu. Kelak jika kamu sudah jauh, saya tidak bisa menghapus air matamu. Jadi bahagiakan dirimu, sebabahagia-bahagianya. Lalu aku berdiri dan siap untuk berangkat. tapi saat aku melewati depan kamarku....kakiku terasa berat untuk meninggalkannya. Ibuku berkata lagi "tidak usah kamu menoleh lagi ke kamarmu nanti kamu akan teringat terus, Masalah buku-bukumu nanti mama jaga . Supaya tetap bersih dan buku-bukumu akan tetap mama rawat dengan baik.

Ayo berangkat.....teman-temanmu sudah menuju pelabuhan 2 jam lagi kapalnya akan berangkat. Lalu saya mengunci berupaya melupakan kamar kesayanganku, Ia adalah duniaku, dunia dimana aku dibesarkan, melihat jendela-jendela dunia di luar sana. Namun kali ini adalah petualangan dunia nyata, bukan lagi petualangan lewat alunan cerita buku-buku yang aku baca dari berbagai karangan.

Lalu setelah aku melangkahkan kaki digerbang pintu depan, ibuku terlihat mearik sarungnyam, dan menghapua air matanya. Ketegarannya, juga tak terbendung. Akhirnya, akupun menegarkan perasaan agar ibu tidak semakin sedih dengan kepergianku kuliah. Lalu ibuku berpesan jaga kesehatan dikampung orang. Dan jaga huibunga dengan tetangga-tetanggamu juga. jangan cari musuh, carilah kawan disana. Sementara tetangga-tetangga saya juga ikut berteriak dan berpesan "Pia-Pia manganne na moni La Nane" yang berarti "jangan terlalu makan-yang manis manis La Nane. yang secara tersirat bahasa ini mengandung falsafah yang mendalam yang jika diartikan makna tersiratnya kamu jangan terlalu makan-makanan  kaya yang manis-manis.

Lalu petualangan anak kampung telah aku mulai dengan kapal kecil. Lalu transit di kota bau-bau menuju Kota makassar. Setiba di Makassar, aku mendapat telpon dari ibuku. kalau aku akan lebih baik di makassar, Kata ibuku.Bali terlalu jauh nak, kami di makassar saja, siapa tau esok lusa ayah dan ibu ada uang, kami akan menjengukmu di Makassar. Namun hingga aku kuliah, ibu saya tidak pernah datang ke Kota Makassar. Ibuku tidak bisa menabung uang banyak untuk datang ke Kota Daeng itu. selama kuliah saya mendapatkan beasiswa Beasiswa BCA Finance sampai selesai. Sehingga alhamdulillah masalah keuangan saya saat kuliah dari cukup.

Singkat cerita saya bersyukur karena saya mampu menyelesaikan kuliah dengan biaya sendiri dan sekarang juga bisa kuliah s2 di negeri sakura. Ini adalah karunia Allah SWT dan doa-doa orang tua kita. Semoga anda juga tetap percaya pada-Nya, selalu bekerja keras, baik kepada sesama manusia untuk menjadi jembatan anda meraih mimpi-mimpi anda. Anda harus percaya bahwa materi berupa uang bukan selamanya bisa mengukur kebahagiaan hati kita, dan tidak selamanya orang miskin tidak bisa hidup bahagia dan bersekolah. Mari memotivasi diri, semangat dan bekerja keras. Kelak ada masa untuk menikmati ladang kerja keras kita. Amin..



Popular posts from this blog

Tempat Mengurus Surat Keterangan Sehat Jasmani di Kota Makassar

Makassar (14/01/2019)—Ada banyak tempat mengurus surat keterangan sehat Jasmani di Kota Makassar. Namun, pada hari ini, saya memilih untuk mengurusnya di BBLK, Dinas Kesehatan Kota Makassar. Photo credit: La Nane (dokumentasi pribadi) Saya memilih di sini, karena pelayanannya cukup baik dan super cepat.  Itu pengalaman saya, kemarin saat mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba untuk kelengkapan berkas CPNS. Photo credit: La Nane (dokumentasi pribadi) Baca Juga: Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Makassar. Saking cepatnya, untuk pengurusan surat keterangan sehat jasmani, hanya memakan waktu 10 menit saja. Tanpa perlu antri yang cukup lama seperti di Rumah Sakit Umum yang super antri panjang. Selain itu, pegawainya cukup cekatan dan ramah-ramah. Dari bagian depan, saat saya pertama datang. Saya ditanya sama pegawai bagian depan "Mau urus apa Mas?" "Oh, Urus Surat Keterangan Sehat Jasmani Pak" Jawabku. Petugas bagian depan lang

Cara Menggunakan ATM 77 Bank di Jepang

Penulis menyadari bahwa anda merupakan pengguna ATM pemula di Jepang, sehingga anda mencari informasi mengenai penggunaan ATM ini. Sebelum saya menjelaskan cara penggunaan ATM Bank 77, saya ingin mengatakan terimakasih, karena saya bisa membantu anda dalam menjelaskan cara menggunakan ATM. “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang memberi manfaat kepada sesamanya.”     – HR. Thabrani Sobat sekalian, perlu anda ketahui bahwa semua ATM Bank 77 yang ada di Jepang menggunakan bahasa Jepang alias “Nihonggo”. Karena itu sebelum anda mencoba menggunakan ATM yang anda miliki tersebut, Anda perlu menghafal huruf kanji di bawah ini. お預け入れ   :  Deposit (Memasukkan Uang) お引き出し   :  Withdrawal (Penarikan Uang) お振込み :  Transfer ke Rekening Lain お振り替え :  Transfer ke rekening lain milik sendiri (jika punya 2 rekening) 通長記入 :  Pencatatan di Buku Rekening (Mencetak Buku Rekening) 残高照会 :  Sisa uang (Mengecek Saldo) Semua tombol-tombol di atas

Cara Mengaktifkan LINE Pay di Jepang

LINE Pay adalah uang elektronik dari LINE chatting khusus untuk kamu yang tinggal di Jepang saja. Kegunaan LINE Pay hampir mirip dengan kartu kredit, karena bisa digunakan untuk berbelanja di Family Mart, LAWSON, 7Eleven, SEIYU dan semua toko yang menerima pembayaran elektronik dengan logo JCB. Bedanya kartu kredit dengan LINE Pay; kalau kartu kredit tagihan pembelian akan tertarik melalui akun rekening bank pemilik, sementara LINE Pay akan langsung mengurangi isi saldo. Jadi pastikan saldo LINE pay cukup sebelum membeli sesuatu. Lalu bagaimana cara mengaktifkan LINE Pay. 1. Masuk ke aplikasi LINE Chatting 2. Tekan ..... Lalu masuk/tekan menu LINE Pay  3. Jika anda sudah memiliki akun LINE pay,  Maka akan muncul sisa saldo uang elektronik anda. Namun  jika anda belum memiliki akun LINE pay, anda bisa mendaftar terlebih dahulu. Caranya tekan add Money, lalu pilih LAWSON Deposit 4. Setelah anda masuk ke LAWSON deposit, Klik link "Apply for a LINE deposit". S