Gambar 1. Peta Danau Unhas |
Berawal dari penelitian Ali
Khomainy S.Pi salah seorang mahasiswa fakultas ilmu kelautan dan perikanan
universitas hasanuddin pada beberapa tahun yang lalu, telah ditemukan beberapa
bahan pencemar yang memberikan dampak negatif terhadap kelestarian sumberdaya
yang ada di dalamya. Salah satu bahan pencemar yang terdapat di dalam danau
unhas tersebut berupa limbah padat atau logam. Limbah atau logam yang berada
dalam perairan biasanya bersumber dari limbah industri,rumah tangga,dan
fasilitas publik yang operasionalnya sebagian besar menggunakan bahan kimia.Untuk
itu sangat diperlukan kegiatan pengelolaan pembuangan limbah terhadap kandungan
bahan pencemar yang ada dalam danau Unhas.Salah satu kunci pengelolaanya adalah
dengan menutup saluran aliran pintu dan masuk keluarnya libah-limbah yang
berasal dari lingkungan sekitarnya sehingga tidak ada kontak langsung dengan
badan air danau buatan universitas hasanuddin.
Menurut Ali Khomainy, beberapa logam berbahaya yang sudah
terakumulasi dalam danau universitas Hasanuddin adalah Timbal (Pb) sebesar 0,0966 mg/l,Kadmium (Cd) sebesar 0,0182
mg/l,Merkuri(Hg) sebesar 0,0023 mg/l,Kromium(Cr) sebesar 0,5438 mg/l,dan Tembaga(Cu) sebesar 0,0265 mg/l.Kisaran tersebut telah melampaui menurut baku mutu air berdasarkan
keputusan Gubernur Provinsi Sul-Sel No. 14 Tahun 2003, dan baku mutu air
berdasarkan MacDonald, Ingersoll, Berger,
2000
Itulah sebabnya penangkapan ikan
di danau unhas yang biasanya ramai dikunjungi oleh para pemancing telah
berkurang karena adanya aturan tentang
pelarangan penangkapan.Pelarangan penagkapan ikan ini tidak lain dan tidak
bukan karena alasan kandungan logam yang ada dalam unhas sangat tinggi dan
belum dilakukan kegiatan treatmen bahan pencemar tersebut yang kemudian bisa
membahayakan kesehatan konsumennya.Logam biasanya jika masih dalam
kadar yang toleran dalam tubuh organisme perairan khususnya ikan.Maka sama
sekali tidak mengakibatkan kematian.Tetapi apabila ikan yang tercemar tersebut
ditangkap dan dikonsumsi oleh nelayan maka logam berbahaya tersebut akan
bereaksi dalam tubuh dan akan mengakibatkan berbagai macam penyakit terutama
penyakit kanker pada organ pencernaan dan hati.Salah satu logam yang paling
berbahaya dan ditakuti adalah merkuri (Hg) karena bisa mengakibatkan kerusakan dan
kualitas genetik manusia.
Berdasarkan hasil penelitian Muh Ali Khomainy konsentrasi logam Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Kromium (Cr), Tembaga (Cu) dan kadmium (Cd), pada kolom air dan sedimen di perairan danau buatan UNHAS disimpulkan bahwa Konsentrasi logam Timbal (Pb), Cromium (Cr), Cadmium(Cd) dan Tembaga (Cu) pada kolom air telah melampauibaku mutu berdasarkan
keputusan Gubernur Provinsi Sul-Sel No. 14 Tahun 2003. Konsentrasi logam Cadmium (Cd), Tembaga (Cu), pada sedimen
telah melewati baku
mutu berdasarkan MacDonald, Ingersoll, Berger, 2000.
Parameter fisika kimia yang diperoleh masih cukup baik, sehingga tidak begitu berpengaruh terhadap peningkatan kandungan logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd), kromium (Cr), tembaga (Cu), dan merkuri (Hg).
Berdasarkan hasil penelitian Muh Ali Khomainy konsentrasi logam Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Kromium (Cr), Tembaga (Cu) dan kadmium (Cd), pada kolom air dan sedimen di perairan danau buatan UNHAS disimpulkan bahwa Konsentrasi logam Timbal (Pb), Cromium (Cr), Cadmium(Cd) dan Tembaga (Cu) pada kolom air telah melampaui
Parameter fisika kimia yang diperoleh masih cukup baik, sehingga tidak begitu berpengaruh terhadap peningkatan kandungan logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd), kromium (Cr), tembaga (Cu), dan merkuri (Hg).