Nunukan, Kalimantan Timur (1/12/12).
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas hasanuddin menggelar kegiatan
pelatihan tarian Bugis-Makassar di Pulau Sebatik, Nunukan. Kegiatan ini
berlangsung sejak (26/12) dan akan berakhir 5 Desember mendatang. Kegiatan
pelatihan ini di fokuskan pada siswa Sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Atas
dan Sekolah Menengah Pertama di Desa Aji Kuning, yang merupakan kawasan
perbatasan antara Malaysia dan Indonesia.
“Hingga saat
ini sudah terdaftar sekitar 60 siswa yang turut ikut serta dalam pelatihan
tarian tradisional” ujar si Rahmatia Mahsiswa PSGBD selaku instruktur pelatihan
tarian tradisional. Ia juga menambahkan bahwa
“Tarian ini dimaksudkan agar pelajar dikawasan perbatasan lebih cinta pada
tarian bangsa khususnya tarian daerah yang kini sudah dicederai oleh tarian
modern seperti Dance dan Shuffle”.
Tarian yang
di ajarkan oleh mahasiswa KKN UNHAS yang dibina oleh si Rahmatia dan Andi Sanda
Rahmi adalah Tarian Bosara. Tarian ini diperkenalkan dengan maksud sebagai
wujud pengenalan tarian tradisional Indonesia yang merupakan tarian tradisional
sulawesi selatan. Pulau sebatik 80 persen penduduknya merupakan suku buigis.
Maka berdasarkan kedekatan kultur inilah maka Tarian bosara kemudian diperkenalkan
kepada generasi bangsa di kawasan perbatasan sejak dini. Tujuannya adalah agar
terian tradisional tetap lestari dan tetap terjaga. Cukuplah kasus tarian …yang
kemudian diklaim oleh Negara Malaysia sebagai tarian tradisionalnya.