Skip to main content

Masa Kecil di Maluku Utara

La Nane

Iqra Bismirabbikallaji Halaka,........
Itulah kiranya, rahasia Allah SWT yang terkadang Ia menyelipkan sesuatu yang tak mungkin bagi manusia, namun pasti bagi-Nya. Ia bisa menciptakan sesuatu yang tidak kita tahu menjadi tahu, dan Ia-lah yang mengilhamkan pengetahuan itu kepada kita.
Pada tahun 1995, setiap anak kelahiran 1990 tentu sudah saatnya masuk sekolah, Setiap orang tua sibuk menyiapkan perlengkapan sekolah anak-anak mereka masuk TK. Mereka sibuk membeli tas sekolah, celana, baju, dll. Namun tidak bagi saya. Kala itu, saya gak pernah tertarik masuk sekolah. Saya lebih suka menghabiskan waktu sama ayahku, ikut melaut ke Pulau-Pulau, memancing dan berenag. Otak saya seperti beku, sulit menerima apa yang diajarkan oleh kakak perempuanku saat itu, apalagi kalau, salah malah dibentak, Yah.....anak kecil kalau dibentak.....Malas jadinya. Akhirnya akupun banyak menghabiskan waktu untuk bermain. Namun karena teman sebaya sudah sekolah, maka teman main saya adalah orang-orang besar, dan saya suka dipukuli, dan pulang nagis-nagis ke rumah. Tak ada kakaku yang bisa membelaku kala itu.......semua kakakku perempuan dan sebaya dengan orang yang memukuli saya. paling orang tersebut kamu itu nakal, suka pikul adik saya, lain kali kalau datang ke rumahku, saya tidak kasih kalian lagi ikan. Kalaitu, kalau ayahku berlebihan nangkap ika biasa dikasih buat tetangga. termasuk orang-orang yang suka pukul saya.
Tapi itulah ayah dan ibuku, tidak pernah dendam, paling dibilangin jangan suka mukul. Setelah ayahku tau, kalau saya selalu dipukul, ayahku suka membawaku melaut, berenang, ke pulau-pulau sambil pasang bubu. Seusia itu, saya belum tahu berenang. Saya hanya melihat ayahku dari atas perahu....Tapi ada kesenangan yang saya dapatkan disana. Satu hal yang paling menyenangkan ikut ayahku melaut adalah ketika bubu ikan diangkat kedalam perahu dan ikannya penuh sesak dalam bubu sambil tergelepak-gelepak " Angkat-angkat" saya pun dengn lengan yang belum kuat mengangkat mencoba menarik beban itu naik ke atas perahu. lalu ayahku naik ke perahu dan membuka jahitan bubu, dan mengeluarkan ikan dari bubu. setelah itu, ayahku turun lagi, mengambil bubu lainnya.
Kalau anak di Kota mungkin main di Mall mobil-mobilan itu menyenangkan, maka saya pun sama, bermain ikan didalam perahu yang masih tergelepak-gelepak itu sangat menyenangkan sekali, meski tangan menjadi taruhannya, karena terkadang durinya menusuk tangan, atau kalau tidak ikannya menggigit tangan...wkwkwk. Tapi bagi anak nelayan itu biasa.......saya biasanyA mengadu ikan BESAR dengan ikan lainnya laiknya sabung ayam. Ikan besar pun marah dan menggigit ekor ikan kecil, bahkan sampai terpotong. Lalu aku berteriak horee........."Jago...jago...jago..." ungkapu keras keras. jadi itulah mainan saya kalau ikut ayahku pasang bubu.
Setelah semua bubu terangkat, kami pun pulang. ayahku selalu menyuruhku, kamu suka ikan yang mana? saya pun menunjuk jari semua ikan yang bagus bagus warnanya. "Boleh yang ini...?" tanyaku. Semua itu kalau kamu suka...kamu ambil biar tidak kita jual. Kalau kamu mampu makan. kata ayahku. "jangan....dijual sebagian......nanti uangnya saya belikan wayang buat main-main sama teman". kemudian ayahku memasang layar.....untuk pulang. Kala itu mesin ketinting masih barang mewah. jadi melaut itu menggunakan tenaga angin. lalu kemudian melajulah perahu kami..........
Dalam perjalanan saya sibuk memilih ikan, saya memilih ikan yang warnanya cerah, dan indah-indah. kala itu, saya belum tahu, sebenarnya ikan yang enak itu yang mana saja. Lalu ayahku pun mengajarkan kepada saya jenis-jenis ikan yang enak........dan saya pun menympan 2 tusuk ikan yang enak-enak untuk diberikan kepada ibuku nanti. Masa kecil saya suka makan ikan, Bakar.....dan Ikan bening. Jadi habis makan ikan bakar...baru ditambah lagi ikan bening. Ikan bening yang saya suka i gak perlu banyak rempah. Tradisi rumah saya memasak ikan cukup pakai garam dan jeruk.....Inilah masakan terenak yang hingga saat ini, memang tiada gantinya.
Bagi orang yang hidup di kota mungkin ikan tidak segar lagi, jadi memasak ikan butuh bumbu yang banyak, karena minyak ikan dan cita rasanya sudah hilang. "apalagi kalau ikan di kota lebih lama hidupnya di Es daripada dialam.
Lanjut cerita, setelah sampai, para pembeli sudah siap menunggu di pangkalan tempat ayahku menyimpan perahu. Setiap kami pulang, ibuku sudah menanti sejam sebelum kami pulang ditempat pangkalan kami mendarat sambil bercerita sama tetangga dengan membawa ember. Setelah tiba, ibuku melayani semua pembeli.....saya pun sigap menjaga ikanku agar tidak dijual sama ibuku. Dan saya bilang sam ibuku...ini ikanku jangan dijual, itu buat dimakan. "Kenapa banyak sekali" lusa kan kamu melaut lagi.........kata ibuku. 

Jual mi sebagian. saya pun bersikeras jangan......saya mau makan itu. Jadi setiap pulang....saya banyak sekali makan ikan. jadi itulah masa-masa kecilku yang saya habiskan sama ayahku dilaut. dan mengekor di belakang ibuku menjual keliling ikan. 

Setidaknya saya bisa membantu ibu berteriak agar orang lain mendengar kalau ada yang jual ikan "Balu....Balu.....the Kenta"......kala saya artikan kedalam bahasa indonesia "Beli.....Beli,,,,beli Ikan", namun sebenarnya maknanya sama dengan penjual ikan di kota yang berteriak "Ikan....ikan,,,,Ikan..". yah begitulah. Kalau ikan kami laku........saya bisa dikasih uang 100 rupiah. Uang seratus rupiah kala itu........sama dengan Rp 1000 saat ini. Kita masih bisa membeli kue dan Gula-gula. sebab harga jajanan kebanyakan masih Rp 50.



Kebahagiaan itulah yang membuat saya senang hingga lupa untuk sekolah. TK.......
Melaut bersama ayah, berenang di sungai, dan bermain wayang itulah maiananku saat orang sibuk TK..

Popular posts from this blog

Tempat Mengurus Surat Keterangan Sehat Jasmani di Kota Makassar

Makassar (14/01/2019)—Ada banyak tempat mengurus surat keterangan sehat Jasmani di Kota Makassar. Namun, pada hari ini, saya memilih untuk mengurusnya di BBLK, Dinas Kesehatan Kota Makassar. Photo credit: La Nane (dokumentasi pribadi) Saya memilih di sini, karena pelayanannya cukup baik dan super cepat.  Itu pengalaman saya, kemarin saat mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba untuk kelengkapan berkas CPNS. Photo credit: La Nane (dokumentasi pribadi) Baca Juga: Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba di Makassar. Saking cepatnya, untuk pengurusan surat keterangan sehat jasmani, hanya memakan waktu 10 menit saja. Tanpa perlu antri yang cukup lama seperti di Rumah Sakit Umum yang super antri panjang. Selain itu, pegawainya cukup cekatan dan ramah-ramah. Dari bagian depan, saat saya pertama datang. Saya ditanya sama pegawai bagian depan "Mau urus apa Mas?" "Oh, Urus Surat Keterangan Sehat Jasmani Pak" Jawabku. Petugas bagian depan lang

Cara Menggunakan ATM 77 Bank di Jepang

Penulis menyadari bahwa anda merupakan pengguna ATM pemula di Jepang, sehingga anda mencari informasi mengenai penggunaan ATM ini. Sebelum saya menjelaskan cara penggunaan ATM Bank 77, saya ingin mengatakan terimakasih, karena saya bisa membantu anda dalam menjelaskan cara menggunakan ATM. “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang memberi manfaat kepada sesamanya.”     – HR. Thabrani Sobat sekalian, perlu anda ketahui bahwa semua ATM Bank 77 yang ada di Jepang menggunakan bahasa Jepang alias “Nihonggo”. Karena itu sebelum anda mencoba menggunakan ATM yang anda miliki tersebut, Anda perlu menghafal huruf kanji di bawah ini. お預け入れ   :  Deposit (Memasukkan Uang) お引き出し   :  Withdrawal (Penarikan Uang) お振込み :  Transfer ke Rekening Lain お振り替え :  Transfer ke rekening lain milik sendiri (jika punya 2 rekening) 通長記入 :  Pencatatan di Buku Rekening (Mencetak Buku Rekening) 残高照会 :  Sisa uang (Mengecek Saldo) Semua tombol-tombol di atas

Cara Mengaktifkan LINE Pay di Jepang

LINE Pay adalah uang elektronik dari LINE chatting khusus untuk kamu yang tinggal di Jepang saja. Kegunaan LINE Pay hampir mirip dengan kartu kredit, karena bisa digunakan untuk berbelanja di Family Mart, LAWSON, 7Eleven, SEIYU dan semua toko yang menerima pembayaran elektronik dengan logo JCB. Bedanya kartu kredit dengan LINE Pay; kalau kartu kredit tagihan pembelian akan tertarik melalui akun rekening bank pemilik, sementara LINE Pay akan langsung mengurangi isi saldo. Jadi pastikan saldo LINE pay cukup sebelum membeli sesuatu. Lalu bagaimana cara mengaktifkan LINE Pay. 1. Masuk ke aplikasi LINE Chatting 2. Tekan ..... Lalu masuk/tekan menu LINE Pay  3. Jika anda sudah memiliki akun LINE pay,  Maka akan muncul sisa saldo uang elektronik anda. Namun  jika anda belum memiliki akun LINE pay, anda bisa mendaftar terlebih dahulu. Caranya tekan add Money, lalu pilih LAWSON Deposit 4. Setelah anda masuk ke LAWSON deposit, Klik link "Apply for a LINE deposit". S